Bermain di Wahana Hiburan

Pantai Kartini Jepara tidak hanya memiliki Kura-Kura Ocean Park yang edukatif, tetapi juga wahana hiburan yang mengasyikkan. Sebagian besar wahana ini ditujukan untuk anak-anak, tetapi orang dewasa pun bisa menikmatinya. Semua wahana dirancang dengan standar keamanan yang ketat untuk anak-anak, dengan pengawasan dari orang tua yang selalu disarankan.

Pantai Kartini Jepara ~ Kabupaten Jepara adalah salah satu kabupaten yang berada di provinsi Jawa Tengah. Posisinya berada di sebelah utara Provinsi ini. Jika dilihat di peta Jawa tengah, Jepara berada dibagian atas, atau dibagian pulau jawa yang ada menonjolnya ke atas. Kota Jepara adalah kota tempat lahirnya pahlawan Nasional, yaitu R.A Kartini yang merupakan putri dari Bupati Jepara kala itu. Karena RA. Kartini kemudian dijadikan istri oleh Bupati Rembang, dan meninggal di kota Rembang, makan di Kabupaten Rembang juga ada pantai yang disebut Pantai Kartini sama dengan nama pantai yang di Jepara.

Tetapi, karena Pantai Kartini Jepara tempatnya berada di dekat

, yaitu pelabuhan penghubung ke pulau Karimun Jawa, maka Pantai Kartini Jepara lebih terkenal daripada Pantai kartini yang di Rembang. Pantai Kartini Jepara adalah salah satu destinasi wisata yang cukup terkenal di Jawa Tengah dan Indonesia. Kota Jepara merupakan derah pesisir pantai utara yang kaya akan keindahan wisata dan pesona alamnya. Di kota ini banyak ditemukan objek wisata alam yang indah dan asri, terutama pantai dan lautnya. Dan salah satu yang menjadi favorit warga Jepara dan sekitarnya untuk berlibur adalah Pantai Kartini.

terletak kurang lebih 2 kilometer dari pusat atau alun-alun kota Jepara. Alamat tepatnya berada di Desa Bulu, Kecamatan Jepara, Kabupaten Jepara, Provinsi Jawa Tengah. Jangan sampai keliru dengan Pantai Kartini yang terdapat di Rembang, karena disana juga ada tempat wisata yang bernama sama. Di dalam Pantai Kartini terdapat beberapa tempat untuk berlibur. Ada lapangan di dekat pintu masuk yang sering digunakan sebagai tempat berlangsungnya event music band local maupun band-band papan atas Indonesia. Menurut catatan Kami, sudah banyak band-band papan atas Indonesia yang pernah manggung konser show di pantai Kartini, diantaranya: Slank, Iwan Fals, Dewa 19, Gigi, Kotak, dan masih banyak lagi Selain lapangan ada juga akuarium raksasa berbentuk kura-kura, makanya Pantai Kartini juga disebut

. Dibagian belakang bangunan Anda bisa melihat pantai dan laut yang tenang dan bersih. Lalu jika Anda ingin mencoba jalan-jalan di laut, Anda bisa menyewa perahu untuk berkeliling di sepanjang pantai dan mengunjungi Pulau Panjang yang berada tidak jauh dari Pantai Kartini.

Banyak wisatawan yang sering berkunjung ke

, pasalnya tiket masuknya yang murah, dan letaknya yang strategis serta mudah dijangkau. Anda hanya perlu 10menit naik motor dari pusat Kota Jepara, atau 15menit naik becak dari Terminal Jepara. Pantai Kartini banyak dikunjungi oleh wisatawan langsung dan yang tidak langsung. Kenapa kami sebut wisatawan tidak langsung, karena letaknya Pantai Kartini yang bersebelahan dengan Pelabuhan Kartini Jepara, makanya banyak wisatawan yang mau ke pulau karimun jawa mencoba masuk ke pantai kartini. Entah karena menghabiskan waktu menunggu kapal berangkat, atau hanya karena rasa penasaran saja. Pantai Kartini memang satu tempat dengan pelabuhan Kartini, jaraknya hanya beberapa meter saja, dan hanya dipisahkan oleh pagar pembatas. Wisatawan yang mau ke karimunjawa, dan sedang berada di Pelabuhan Kartini Jepara, hanya tinggal jalan 5 menit sudah sampai ke tempat wisata Pantai Kartini. Di dalam tempat wisata Pantai Kartini juga ada beberapa penginapan yang sering dipakai untuk singgah para wisatawan yang mau ke karimun jawa, yaitu

, Homestay Kotabaru, dll.

Langganan untuk mendapatkan informasi dan promo menarik dari Atourin!

Kabupaten Jepara merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Jawa Tengah. Terletak di sebelah utara Jawa Tengah, kabupaten ini berbatasan langsung dengan Laut Jawa. Di masa lalu, Jepara pernah menjadi bandar niaga utama Pulau Jawa.

Kendati Jepara telah berdiri sejak masa kolonial Hindia Belanda, namun Kabupaten Jepara baru terbentuk pada tanggal 8 Agustus 1950 berdasarkan UU 13/1950 tentang Pembentukan Daerah-Daerah Kabupaten dalam Lingkungan Provinsi Djawa Tengah.

Hari jadi Kabupaten Jepara ditetapkan pada tanggal 10 April 1549 berdasarkan Peraturan daerah (Perda) Tingkat II Jepara Nomor 9 Tahun 1988 tentang Hari Jadi Jepara. Penetapan perda itu mengacu pada tokoh Putri Retno Kencana, yang dinobatkan selaku penguasa Jepara dengan nama Nimas Ratu Kalinyamat.

Dalam sejarahnya, Kabupaten Jepara tidak dapat dilepaskan dengan sosok Raden Ajeng Kartini (1879-1904), tokoh perempuan Jawa yang memperjuangkan emansipasi dan hak-hak perempuan di masa kolonial. RA Kartini pada masanya mendongkrak kultur feodalistik dan paternalistik, serta mengilhami perempuan melawan diskriminasi terhadap kaum hawa.

Secara administratif, Kabupaten Jepara terdiri dari 16 kecamatan, 11 kelurahan, dan 184 desa. Kabupaten dengan luas wilayah 1.004,132 kilometer persegi ini dihuni oleh 1,18 juta jiwa berdasarkan Sensus Penduduk tahun 2020. Sejak tahun lalu, Kabupaten Jepara dipimpin oleh Bupati Dian Kristiandi. Sementara itu, untuk posisi wakil bupati masih kosong hingga saat ini.

Nama Jepara dalam catatan sejarah memiliki beberapa makna. Nama Jepara menurut C Lekkerkerker berasal dari kata Ujungpara yang kemudian berubah menjadi kata Ujung Mara, Jumpara, dan akhirnya menjadi Jepara atau Japara. Kata tersebut memiliki makna pemukiman para pedagang yang berniaga ke berbagai daerah.

Sementara itu, sejarawan De Graaf menjelaskan bahwa “Jepara”, “Jung Mara”, atau “Ujung Mara” kemungkinan merupakan nama tempat yang lebih tua, yang disebutkan dalam cerita-cerita tutur Jawa dan dalam buku-buku cerita mengenai kisah sejarah legendaris kota pelabuhan itu. Dugaan ini tampaknya sesuai dengan sumber tradisional Jawa yaitu Serat Pustaka Raja Purwara, yang menyebutkan bahwa daerah Jepara dan Juwana merupakan daerah kekuasaan Sandang Garba, rajanya para  pedagang (koning der koopleiden).

Dalam laman resmi Kabupaten Jepara disebutkan, Jepara mulai dikenal pada abad ke-8 Masehi dengan berdirinya Kerajaan Kalingga yang diperintah oleh Ratu Shima. Keyakinan ini didasarkan pada penemuan benda-benda perhiasan cap Kerajaan Ratu Shima di Desa Drojo, Kabupaten Jepara.

Sementara itu, menurut seorang penulis Portugis, Tomè Pires, dalam Suma Oriental, Jepara baru dikenal pada abad ke-15 (1470). Ketika itu, Jepara merupakan pelabuhan perdagangan kecil yang dihuni oleh sekitar 90 sampai 100 orang dan dipimpin oleh Aryo Timur serta berada di bawah pemerintahan Demak.

Aryo Timur berhasil mengembangkan kota pantai yang dikelilingi oleh benteng kayu dan bambu itu menjadi bandar yang cukup besar. Kondisi fisik pelabuhan Jepara menurut ukuran waktu itu sangat baik, sehingga setiap pelaut dan pedagang yang datang ke Jawa atau akan melanjutkan perjalanan menuju Maluku selalu singgah di pelabuhan Jepara.

Aryo Timur kemudian digantikan oleh putranya bernama Pati Unus (1507-1521). Pati Unus mencoba untuk membangun Jepara menjadi kota niaga. Pati Unus yang dikenal pula dengan julukan Pangeran Sabrang Lor ini sangat gigih melawan Portugis di Malaka yang menguasai rantai perdagangan di kepulauan.

Pada tahun 1512, Pati Unus berangkat dengan armadanya dari 100 kapal berisikan 12.000 prajurit berusaha mengusir Portugis dari Semenanjung Malaka. Meski peperangan ini membawa kekalahan baginya, namun tidak mengurangi kebesaran dan kepahlawanan Pati Unus.

Setelah Pati Unus wafat, ia digantikan oleh ipar Faletehan, yakni Fatahillah  yang berkuasa pada 1521-1536. Kemudian pada tahun 1536 oleh Sultan Trenggono sebagai penguasa Demak, Jepara diserahkan kepada anak dan menantunya, yaitu Retno Kencono dan Sultan Hadirin.

Sultan Trenggono tewas dalam Ekspedisi Militer di Panarukan Jawa Timur pada tahun 1546. Sepeninggalnya, tepatnya tahun 1549, muncul perebutan Kerajaan Demak hingga menewaskan Sultan Hadlirin di tangan Aryo Penangsang.

Kematian itu membuat Retno Kencono sangat berduka dan meninggalkan kehidupan istana untuk bertapa di bukit Danaraja. Baru setelah terbunuhnya Aryo Penangsang oleh Sutawijaya, Retno Kencono bersedia turun dari pertapaan dan dilantik menjadi penguasa Jepara bergelar Nimas Ratu Kalinyamat.

Di bawah kepemimpinan Ratu Kalinyamat (1549-1579), Jepara tumbuh sebagai bandar niaga utama di Pulau Jawa, yang melayani ekspor impor. Di samping itu, juga menjadi Pangkalan Angkatan Laut yang telah dirintis sejak masa Kerajaan Demak.

Ratu Kalinyamat juga dikenal gigih dalam melawan penjajah. Pada tahun 1550 dan 1570, Ratu Kalinyamat bekerja sama dengan Aceh, mencoba mengusir Portugis dari semenanjung Malaka, kendati mengalami kekalahan.

Makam Ratu Kalinyamat

Pada permulaan abad ke-17, pelabuhan Jepara menjadi tempat mendarat orang-orang asing bila akan menghadap ke Mataram. Di tempat ini pula, duta-duta Staten Generaal yakni Gaspar van Zurck, dan Balthazar van Eyndhoven mendarat sebelum menghadap Panembahan Senapati. Dari Panembahan Senapati, pihak Belanda mendapat janji untuk mendirikan sebuah establisemen di Jepara dan akan mendapatkan pasokan beras. Namun demikian, keinginan itu tidak terwujud dan Belanda hanya boleh mendirikan sebuah rumah kecil di Jepara.

Karena Jepara merupakan gudang beras untuk mengumpani pegawai dan serdadu Kompeni, maka organisasi pembelian serta alat-alatnya harus kuat. Itulah sebabnya pada tahun 1617, Gubernur Jenderal Reaal mendarat di Jepara dan memerintahkan pendirian gedung serta gudang dari batu, tanpa seizin Panembahan Senapati. Untuk memikat hati penduduk, mereka dibolehkan berlayar di pelabuhan dan lautnya sendiri untuk melakukan perdagangan dengan Maluku. Alih-alih menggubrisnya, penduduk yang patriotik ini justru menolak sama sekali untuk menjual berasnya kepada Belanda.

Memasuki tahun 1651, Belanda mendirikan loji dan perbentengan untuk keperluan perbekalannya. Akhirnya Mataram pun mengambil tindakan dengan menutup akses pelabuhan Jepara.

Pada saat pemberontakan Trunojoyo terjadi, Jepara menjadi tujuan perginya Cornelis Speelman yang dijuluki penakluk Makassar. Dari sini pula, ia mengutus pihak-pihak pribumi untuk menandatangani perjanjian perdamaian, yang tentunya menguntungkan Belanda. Namun, Trunojoyo menolak gagasan berdamai dengan Mataram -yang pada saat itu disokong oleh Belanda.

Sejak itulah, Jepara mulai menghadapi masa suram. Setelah Raja Mataram meninggal, sang Putra Mahkota pergi ke Jepara untuk menandatangani perjanjian dengan Speelman. Perjanjian tersebut memutuskan bahwa raja harus membayar kembali biaya yang dikeluarkan untuk memusnahkan Trunojoyo dan menjadikan Kota Semarang sebagai jaminannya.

Setelah penandatanganan tersebut (1677), kesibukan di Jepara seakan terhenti, sebab pusat perdagangannya telah dipindahkan ke Semarang oleh Belanda. Tetapi, Belanda tetap mengukuhi perbentengannya di Jepara untuk memblokade laut Jawa agar perdagangan pribumi lumpuh dan jatuh ke tangan Belanda.

Di masa perang Surapati, perbentengan Jepara lebih diperkuat dan hanya tersisa kekuasaan militer Belanda saja. Kemudian di tahun 1719, dalam rangkaian perang suksesi, Arya Mataram menyerah kepada Belanda bersama pasukannya. Di Jepara pula, ia bersama enam putra dan dua menantunya dicekik mati. Dengan demikian, sejarah kegemilangan Jepara kian lama kian surut dan pudar.

Pada masa peperangan Tionghoa dan Madura (1741-1745), Jepara seluruhnya jatuh dalam kekuasaan penjajah sebagai bayaran perang. Kemasyhuran kerajinan tangan serta kesenian rakyat mulai surut dan hampir padam akibat banyaknya peperangan.

Setelah Indonesia merdeka, Kabupaten Jepara ditetapkan sebagai daerah otonom yang berhak mengatur dan mengurus rumah tangganja sendiri berdasarkan UU 13/1950 tentang Pembentukan Daerah-Daerah Kabupaten dalam Lingkungan Provinsi Djawa Tengah, Kabupaten Jepara dibentuk pada tanggal 8 Agustus 1950.

Raden Ajeng (R.A.) Kartini merupakan sosok yang memperjuangkan hak perempuan agar dapat mengenyam pendidikan secara merata, tidak peduli apa status mereka.

Pahlawan wanita tersebut lahir pada tanggal 21 April 1879 di Jepara, Jawa Tengah, dan meninggal di usianya yang ke-25 tahun pada 17 September 1904. Ia kemudian dimakamkan di Rembang, Jawa Tengah.

Usai kepergiannya, Kartini banyak meninggalkan jejak perjuangan semasa hidupnya yang kini menjadi destinasi wisata, salah satunya Pantai Kartini. Yuk, simak ulasan selengkapnya tentang Pantai Kartini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Atraksi di Pantai Kartini Jepara

Pantai Kartini tentu berbeda dengan Ancol. Namun jangan kuatir bila hendak membawa anak-anak piknik ke sini. Mereka sudah  dilengkapi fasilitas memadai bagi wisata keluarga seperti taman bermain bagi anak-anak. Ada permainan mandi bola, tempat siluncuran ataupun perahu-perahu yang bisa digunakan menelusuri tepi pantai.

Terlihat kolam kecil tepi laut yang tadinya saya kira kolam renang anak-anak. Ternyata itu tempat berendam yang dipercaya masyarakat sekitar dapat menyembuhkan penyakit kulit dan rematik. Sementara gazebonya cukup cantik untuk menikmati pesona laut maupun menunggu senja jatuh.

Atraksi Pantai Kartini Jepara cukup banyak. Selain menikmati panorama objek wisata, ditambah lagi  beberapa wahana permainan anak-anak. Kura-kura Ocean Park atraksi utama. Dilengkapi catur raksasa,  kereta api, kolam untuk memegang kura-kura.

Yang  mempunyai sifat berani dan ingin memicu adrenalin tersedia juga wahana. Coba lah bermain bianglala, masuk ke dalam wave house, berpetualan di rumah bajak laut, atau menikmati mini bumper boat.

Ohya  bagi yang bermalam di Pantai Kartini tidak perlu membayar tiket masuk. Katakan pada petugas bahwa anda menginap di dalam. Kalau bisa sebutkan nama penginapannya.

Pantai Kartini memang salah satu andalan wisata bagi pemda Jepara.

Selamat jalan-jelan temans 🙂

Pantai Kartini dan Pelabuhan Jepara was last modified: Januari 3rd, 2022 by Evi

Jepara merupakan salah satu kota yang terkenal mempunyai pesona bahari yang luar biasa indah di Provinsi Jawa Tengah. Sebut saja Kepulauan Karimun Jawa yang sekaligus menjadi destinasi wisata Jawa Tengah paling favorit bagi wisatawan lokal hingga mancanegara.

Nah, selain Karimun Jawa. Jepara juga masih mempunyai beberapa pantai dengan pesona yang tak kalah indah. Tentunya dengan keunikannya masing-masing yang dapat membuat wisatawan betah berlama-lama saat mengunjunginya.

Penasarankan wisata pantai di Jepara, Jawa Tengah apa saja yang bisa dikunjungi? Berikut ini rangkumannya.

Pantai pertama yang wajib dikunjungi saat datang ke Jepara adalah Pantai Kartini. Saat datang ke pantai ini wisatawan akan disambut dengan sebuah patung kura-kura raksasa. Meski bukan kura-kura hidup, patung kura-kura raksasa di Pantai Kartini merupakan ikon favorit bagi wisatawan yang datang. Di dalam patung kura-kura bernama Ocean Park ini, wisatawan dapat melihat akuarium yang berisi berbagai spesies laut, spa fish, serta pertunjukan teater.

Selain itu, Pantai Kartini juga memiliki berbagai tempat hiburan seperti panggung petunjukan, Tugu Kartini, hingga dermaga penyeberangan kapal menuju Karimun Jawa. Berkat fasilitasnya yang lengkap Pantai Kartini selalu ramai dengan wisatawan, terutama pada akhir pekan.

Alamat: Desa Bulu, Kec. Jepara, Kab. Jepara, Jawa Tengah

Jam Operasional: Setiap hari, pukul 07.00–19.00 WIB

HTM: Rp5 ribu per orang

Tak lengkap rasanya jika berkunjung ke Jepara, namun tidak berwisata ke Pantai Bandengan. Pantai ini menjadi salah wisata satu favorit di Jepara. Itu karena Pantai Bandengan mempunyai ombak yang relatif tenang, sehingga aman bagi para keluarga yang ingin membawa anak-anak berwisata.

Selain itu, bagi yang suka tantangan. Juga disediakan berbagai wahana waterspot yang dapat memacu adrenalin. Mulai dari banana boat, wave house hingga jet ski bisa dapat di coba di pantai ini. Bagi pencinta fotografi juga terdapat beberapa spot foto menarik yang terkenal punya pemandangan indah.

Alamat: Desa Bandengan, Kec. Jepara, Kab. Jepara, Jawa Tengah

Jam Operasional: Setiap hari, pukul 06.00–18.00 WIB

Pantai selanjutnya yang wajib kalian kunjungi saat datang ke Jepara adalah Pantai Teluk Awur. Pantai yang masih berdekatan dengan Pantai Kartini ini, terkenal mempunyai pasir putih lembut dan spot untuk melihat sunset yang terkenal indah. Maka tak heran, jika Pantai Teluk Awur akan semakin ramai jika waktu sore tiba.

Sembari menikmati keindahan pantai ini, wisawatan dapat bersantai di kursi-kursi yang tersedia di pinggiran pantai. Menikmati suasana matahari terbenam dengan ditemani semilir angin pantai yang menyejukkan, tentu akan menjadI pengalaman yang tak terlupakan.

Alamat: Jl. Teluk Awur, Kec. Tahunan, Kab. Jepara, Jawa Tengah

Jam Operasional: Setiap hari, 24 jam

Baca Juga: 5 Wisata Sejarah di Jepara, Menelusuri Indahnya Warisan Masa Lalu

Lanjutkan membaca artikel di bawah

Bagi yang mencari pantai dengan pesona bawah laut yang indah. Pantai Pungkruk dapat menjadi pilihan yang tepat. Hal ini karena, pantai ini mempunyai keindahan bawah laut yang yang masih terjaga keindahannya. Para wisawatan yang berkunjung ke Pantai Pungruk juga bisa mencoba berbagai olahan seafood yang terkenal nikmat.

Tentunya berwisata, sambil menikmati kuliner lezat dan ditemani semilir angin laut yang menyejukkan, akan menciptakan satu harmoni yang tak terlupakan bagi wisawatan yang datang.

Alamat: Desa Mororejo, Kec. Mlonggo, Kab. Jepara, Jawa Tengah

Jam Operasional: Setiap hari, 24 jam

Pantai selanjutnya yang bisa kalian kunjungi saat datang ke Jepara adalah Pantai Bondo. Pantai ini terkenal dengan hamparan pasir putihnya yang luas dan dikelilingi dengan pepohonan bakau yang rimbun. Aktivitas favorit di pantai ini adalah bermain air pantai yang terkenal jernih. Apalagi ombaknya yang tenang, membuat wisawatan aman saat bermain di pantai ini.

Bagi yang suka olahraga air. Juga tersedia banana boat hingga speed boat yang dapat di sewa wisawatan. Dengan begitu wisawatan dapat melakukan berbagai kegiatan menyenangkan saat berkunjung ke pantai ini. Fasilitanya juga cukup lengkap, seperti tempat ibadah, WC, tempat parkir, hingga warung makan juga telah tersedia.

Alamat: Desa Mulyoharjo, Kec. Jepara, Kab. Jepara, Jawa Tengah

Jam Operasional: Setiap hari, 24 jam

Jika ingin mencari pantai unik di Jepara. Kalian bisa memilih Pantai Suweru sebagai wisata pilihan. Keunikan dari pantai ini adalah hamparan pasirnya yang berwarna hitam, sehingga menimbulkan suasana yang berbeda dari pantai-pantai di sekitarnya. Selain pasir pantai yang indah. Pesona bawah laut Pantai Suweru juga tak kalah memesona. Tak heran jika pantai ini sering dijadikan tempat snorkeling bagi para wisatawan.

Perjalanan menuju pantai ini tergolong cukup jauh dan harus memakai kendaraan pribadi. Hal itu menyebabkan wisatawan tidak banyak yang datang ke pantai ini. Sehingga wisatawan yang berkunjung akan merasa lebih damai dan serasa berkunjung ke pantai pribadi.

Alamat: Desa Balong, Kec. Kembang, Kab. Jepara, Jawa Tengah

Jam Operasional: Setiap hari, 24 jam

Pendopo Kabupaten Jepara

Dilansir dari direktoripariwisata.id, Pendopo Kabupaten Jepara didirikan pada tahun 1750 pada masa era Adipati Citro Sumo III. Pendopo ini dulunya digunakan sebagai penyerahan upeti, dan sekarang digunakan sebagai tempat seminar hari jadi atau praktek tradisional.

Pendopo ini terdiri dari beberapa ruangan dengan sekat. Salah satunya adalah ruang pingitan, tempat kartini dipingit dan menunggu lamaran.

Kemudian, terdapat ruang belakang atau serambi belakang pendopo yang digunakan sebagai R.A. kartini mewujudkan perjuangannya untuk mendirikan sekolah wanita. Selain itu, terdapat dapur umum yang ia gunakan untuk memberi pelajaran keterampilan memasak.

Selain Pantai Kartini, Museum Kartini juga menjadi salah satu destinasi wisata di Jepara yang layak dikunjungi.

Berdasarkan informasi dari jepara.go.id., Museum Kartini terletak di utara alun-alun Jepara, Jawa Tengah. Jejak peninggalan Kartini tersebut merupakan museum sekaligus obyek wisata sejarah maupun edukasi yang dikelola langsung oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jepara.

Museum ini didirikan untuk mengabadikan jasa-jasa perjuangan R.A. Kartini. Museum ini terdiri dari 3 buah Gedung yang berbentuk huruf K, T, dan N, yang merupakan singkatan dari Kartini dan memiliki total luas area 5.210 meter persegi.

Museum Kartini menyimpan banyak benda-benda peninggalan R.A kartini dan kakaknya, Sosro Kartono. Selain itu, di dalam museum itu juga terdapat benda-benda kuno yang ditemukan di wilayah Kabupaten Jepara.

Dikutip dari rembangkab.go.id., Makam R.A. Kartini terletak di Desa Bulu, kecamatan Bulu, Rembang, Jawa Tengah. Raden Ajeng Kartini menikah dengan seorang Bupati Rembang dan akhirnya diboyong kesana. Di akhir hayatnya, ia bersama sang suami dan keturunannya dimakamkan di kota Rembang.

Makam ini ditetapkan sebagai Destinasi Wisata Ziarah Nasional dengan sejarah luhur pahlawan emansipasi wanita dan keindahan alam disekitarnya. Makam R.A. Kartini berukuran cukup besar, sehingga mudah dicari oleh pengunjung yang akan berziarah.

Menikmati Pemandangan Pantai yang Syahdu

Pantai Kartini menawarkan pemandangan yang memukau di atas permukaan laut yang tenang. Anda akan melihat berbagai gazebo yang terpisah satu sama lain, beberapa di antaranya terhubung oleh jembatan semi permanen yang juga menghubungkan ke Kura-Kura Ocean Park. Memanfaatkan fasilitas ini untuk berjalan-jalan sambil menikmati panorama pantai adalah pengalaman yang tak terlupakan. Pemandangan alam yang mempesona mengisi hati dengan kegembiraan.

Bagi pecinta fotografi, tempat ini merupakan surga untuk mengambil banyak gambar menakjubkan. Dengan latar langit dan laut biru yang indah, hasil foto Anda akan memikat. Jangan lewatkan kesempatan untuk menyaksikan matahari terbenam dari atas gazebo, sembari angin senja memberikan suasana yang tenang.

Menjelajahi Kura-Kura Ocean Park

Pantai Kartini tak hanya menawarkan panorama indah, tetapi juga beragam wahana seru yang akan memperkaya liburan Anda. Kura-Kura Ocean Park menjadi tujuan favorit yang tidak boleh dilewatkan oleh para pengunjung. Bangunan dua lantai ini adalah tempat edukasi yang memperkenalkan keanekaragaman kehidupan bawah laut Indonesia.

Saat Anda masuk ke lantai pertama, Anda akan menemukan kantor informasi dan toko suvenir. Beberapa pedagang menawarkan kerajinan laut dan produk khas Jepara yang dapat Anda bawa pulang sebagai kenang-kenangan. Di lantai yang sama, Anda akan menemukan taman laut berupa akuarium besar dan terowongan bawah laut. Akuarium ini memungkinkan Anda melihat keajaiban kehidupan bawah laut dan ikan-ikan berukuran besar.

Lantai pertama juga menampilkan papan sentuh yang berisi informasi detail tentang kota Jepara. Ada juga kolam sentuh yang berisi kura-kura yang bersahabat, serta kolam fish spa dengan ikan Garra Rufa yang menawarkan pengalaman relaksasi unik.

Naik ke lantai dua, Anda akan menemukan Jepara Science Park yang menawarkan berbagai wahana bermain. Anda bisa mencoba wahana seperti Kipas Angin Tanpa Baling-Baling, Simulator Pesawat Terbang, dan Papan Kreatif. Pastikan untuk menonton pertunjukan teater IMAX Deep Sea yang mempersembahkan dokumentasi bawah laut dalam format tiga dimensi.

Pesanggrahan, Rumah Bersejarah Kartini

Dikutip dari detikTravel, Pesanggrahan merupakan villa atau rumah bersejarah yang menjadi saksi bisu perjuangan emansipasi wanita. Letaknya, berada di sebelah utara makam R.A. kartini.

Rumah tersebut menyimpan banyak peninggalan R.A. Kartini dan keluarganya. Saat ini, rumah pesanggrahan tersebut digunakan sebagai rumah singgah keluarga, yakni cucu Kartini dari berbagai wilayah.Diketahui, saat ini rumah pesanggrahan itu masih berada dalam tahap renovasi.

Berdasarkan informasi dari tim detikTravel, Wakil Bupati, Rembang Bayu Ardianto saat berkunjung ke tempat tersebut, menyebutkan bahwa Pemerintah Kabupaten Rembang sedang mengupayakan lokasi itu dapat dikerjasamakan antara pemkab dan pihak keluarga R.A. Kartini.

Nah, itulah 7 destinasi wisata peninggalan R.A.Kartini yang berada di Jawa Tengah. Selain Pantai Kartini, ternyata ada cukup banyak objek wisata lainnya yang bisa kamu kunjungi. Semoga detikers berkesempatan mengunjungi semuanya, ya!

Pelabuhan Jepara –  Ketika saya,  suami dan dua orang teman memutuskan backpacker-an  ke Karimunjawa, senang akhirnya berkesempatan juga main di Pantai Kartini Jepara. Sebab kami  memilih menyeberang ke Karimun lewat Pelabuhan yang terletak persis bersebelahan dengan pantai dengan ikon kura-kura raksasa ini.

Untuk menuju Jepara, dari Serpong Tangerang kami  menggunakan bus malam Bejeu. Pick point-nya ada di Jalan Raya Serpong. Alhamdulillah busnya cukup nyaman, sesuai tulisan Executive di luarnya. Perjalanan selama 12 jam Serpong-Jepara juga lancar. Sesekali saja macet di sebagian titik Pantura.

Sekitar pukul 6 pagi kami turun di tepi jalan yang  tak jauh dari terminal Jepara. Dari sana meneruskan dengan becak bermotor menuju pelabuhan. Ogkosnya Rp. 10.000/orang.

Pagi bening, udara segar, jalanan masih sepi.  Mungkin karena ini perjalanan ke-3 saya di sentra kerajinan mebel yang sebagian besar untuk pasar ekspor ini, Jepara tampak begitu berkawan. Kota kelahiran ibu Kartini ini  tidak membuat saya merasa asing.

Selain kami banyak juga masyarakat lokal menuju Pelabuhan Kartini Jepara atau mungkin Pantai Kartini saat itu. Ada yang menggunakan motor, ada pula yang naik sepeda. Mereka sibuk dengan bawaan masing-masing berupa kardus dan keranjang.

Berbeda dengan situasi jalan, di Pelabuhan Kartini ternyata sudah ramai. Warung makan maupun kios yang menjual kopi, rokok dan mie instant terisi wisatawan. Mereka juga hendak menyeberang ke Karimunjawa. Ada yang backpakeran seperti kami dan tak sedikit juga bawa koper layaknya turis.

Sambil menikmati lontong sayur, mata saya mulai jelalatan. Memandangi camera berlensa besar dan panjang yang mereka sandang. Kalau ada istilah mata duitan, well, sekarang saya mengaku mata lensaan.  Peralatan mereka bikin ngiler. Itu juga yang membuat sesal bahwa hari itu saya cuma berteman camera pocket.

Pelabuhan Kartini Jepara terletak di sebelah barat Kota Jepara. Menghubungkan  Pulau Jawa dan Kepulauan Karimunjawa. Lokasi persis terletak di Jl. Ade Irma Suryani, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah.

Laut tampak  tenang. Airnya yang biru jernih memantulkan cahaya pagi yang lembut. Melepas pandangan ke tengah serasa berdiri di tepi kolam raksasa.

Tak jauh, disebelah Barat terlihat bangunan menyerupai kura-kura raksa berkilau dari terpaan sinar mentari. Orang Jepara menyebutnya  Ocean Park, aquarium raksasa berisi ikan-ikan yang datang dari dalam laut Jepara. Tempat itu jadi andalan Pemerintah Kabupaten Jepara disamping daya tarik utama Pantai Kartini. Terpisah dari pelabuhan namun jaraknya cukup dekat didatangi dengan jalan kaki. Karena masih ada waktu saya dan rombongan memutuskan melipir ke sana sejenak.

Pantai Pulau Panjang

Pantai terakhir yang bisa di kunjungi saat ke Jepara adalah Pantai Pulau Panjang. Pantai ini terkenal di Jepara karena pesonanya yang luar biasa. Bahkan pantai ini juga mendapat julukan Karimun Jawa mini berkat keindahannya.

Daya tarik utama dari pantai ini terletak pada lokasi snorkeling yang terkenal punya pemandangan yang indah. Bagi yang tidak suka berenang, bisa juga duduk-duduk sambil menikmati keindahan dermaga panjang yang dinamakan Dermaga Cinta. Dermaga ini juga menjadi lokasi favorit wisatawan untuk melihat sunset di sore hari.

Alamat: Pulau Panjang, Ujungbatu, Kec. Jepara, Kab. Jepara, Jawa Tengah

Jam Operasional: Setiap hari, pukul 07.00–17.00 WIB

Nah, itulah tujuh wisata pantai di Kota Jepara yang bisa kalian kunjungi saat liburan nanti. Beberapa memang belum terlalu terekspos. Gak heran kalau pesona yang ditawarkan tidak akan mengecewakan. Jadi tempat wisata pantai mana yang ingin kalian datangi?

Baca Juga: 9 Pesona Keindahan Alam Air Terjun Songgo Langit di Jepara, Surga Alam

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Kota Jepara adalah kota kecil di Provinsi Jawa Tengah, Indonesia. Jepara terletak di pantai utara Jawa, utara-timur dari Semarang, tidak jauh dari Gunung Muria. Itu juga merupakan kota utama distrik Jepara, yang memiliki populasi sekitar 1 juta. Jepara dikenal sebagai Kota Ukir seni Jawa serta tempat kelahiran Kartini, pelopor di bidang hak-hak perempuan untuk Indonesia. Populasi adalah hampir seluruhnya Jawa dan lebih dari 95% Muslim. visit:

Pariwisata yang terkenal di kota Jepara diantaranya:

dan masih banyak lagi gan,

Jepara dikenal untuk industri mebel yang, terutama furniture jati. Industri ini mempekerjakan sekitar 80.000 orang, yang bekerja di sejumlah besar lokakarya terutama kecil. Perdagangan telah membawa kemakmuran yang cukup besar untuk Jepara, jauh di atas rata-rata untuk Jawa Tengah. Karena ada perdagangan ekspor yang besar, penurunan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS dan mata uang lainnya mungkin telah menyebabkan peningkatan pendapatan untuk [pembuat mebel].

Rekomendasi Destinasi Wisata Peninggalan R.A. Kartini

Berikut ini adalah 7 destinasi wisata peninggalan R.A. Kartini yang bisa jadi ide wisata edukasi dan detikers kunjungi.

Dilansir dari visitjawatengah.jatengprov.go.id. Pantai Kartini terletak di 2,5 km ke arah barat Kota Jepara, yakni di Jl. Ade Irma Suryani Kelurahan Bulu dengan luas 3,5 ha.

Pantai ini merupakan objek wisata yang dilengkapi dengan banyak fasilitas, seperti mainan anak, kereta wisata, perahu wisata, dan beberapa kios souvenir di sekitar pantai.

Selain itu, pengunjung juga dapat menaiki perahu wisata untuk menuju Pulau Pajang yang berada tepat di seberang Pantai Kartini. Di Pulau ini, wisatawan dapat menikmati hutan bakau, pasir putih, dan trekking keliling pulau.

Untuk diketahui, pantai ini terletak tidak jauh dari Pendopo Kabupaten yang merupakan kediaman dimana beliau dibesarkan.

Pada masa kecilnya, R.A. Kartini sering bermain-main di pantai ini bersama saudara-saudaranya. Sehingga, sebagai penghargaan atas perjuangan Kartini, maka pantai tersebut dinamai sebagai 'Pantai Kartini.'

Bagi kamu yang tertarik untuk mengunjungi Pantai Kartini, kamu cukup membayar tiket masuk sebesar RP. 5.000 di hari biasa, dan Rp. 7.500 di hari weekend.

Monumen Ari-ari Kartini

Dilansir dari laman resmi jepara.go.id., monument ari-ari Kartini terletak di Desa Pelemkerep, kecamatan Mayong, Jepara. Monumen berbentuk bunga Teratai merupakan tempat ari-ari atau plasenta milik Kartini ditanam.

Monumen Kartini terdiri dari monument, sumur, dan tugu penanda tempat ia dilahirkan. Berdasarkan informasi dari penjaga monument, tempat itu dulunya adalah rumah keluarga Kartini, meskipun sekarang sudah tidak ada bekasnya.

Monumen tersebut dibuat menyerupai bunga teratai dengan lekuk yang memiliki arti kelahiran. Kuncup kedua dari atas berjumlah 21 yang menandakan tanggal kelahiran Kartini. Empat buah lampu menunjukkan bulan April, dan 18 kuncup yang berada di paling bawah menunjukkan tahun 1800.

Terdapat ukiran bawah berjumlah tujuh menunjukkan angka tujuh. Terdapat Sembilan kuncup paling atas yang menunjukkan angka sembilan. Sehingga, semua monument itu menunjukkan tanggal, bulan, dan tahun kelahiran Kartini, yakni 21 April 1879.

Diketahui, sumur di depan monumen tersebut masih asli tanpa ada perubahan. Uniknya, sumber air dalam sumur sedalam 10 meter tersebut, tak pernah surut pada musim kemarau sekalipun.

Taman Batik Akar Kartini

Dikutip dari visitjawatengah,jatengprov.go.id., Taman Batik Akar Kartini (TBAK) merupakan taman bunga yang lokasinya masih berada dalam satu kompleks dengan makam R.A. Kartini, di Kecamatan Balu, Kota Rembang.

Di dalam taman tersebut, pengunjung akan dimanjakan dengan pemandangan bunga cantik dan warna-warni sepanjang jalan. Selain itu, juga terdapat banyak spot menarik yang dapat digunakan untuk berfoto.

Selain menikmati pemandangan bunga-bunga, Taman Batik juga menyediakan ruang belajar membatik lengkap dengan peralatannya, seperti wajan berisi cairan untuk nyanting, dan beberapa lembar kain putih.

Karena lokasinya yang dekat, yakni hanya sekitar 20 meter dari Makam Kartini, pengunjung juga dapat sekaligus berziarah ke makam tersebut.

Tidak hanya menyuguhkan pemandangan yang indah, seperti Namanya, Taman Batik Akar Kartini juga memberikan wawasan tentang kreativitas para pengrajin akar di Kecamatan Bulu.

Bagi kamu yang tertarik untuk mengunjungi Taman Batik Akar Kartini ini, kamu cukup membayar Rp 10.000 untuk tiket masuk.